Berbagi Pengetahuan tentang Aki Motor



Aki basah
Musti rutin refill karena volume cairan elektrolit (air aki) berkurang akibat reaksi kimia secara terbuka, maksudnya, sebagian hasil reaksi kimia terbuang keluar ... berupa air via selang aki ...
Repotnya, aki jenis ini gak bisa ditaroh sembarang posisi, karena cairannya bisa tumpah ...

Aki MF
= aki basah, cuma reaksinya tertutup ...
Hasil reaksi, berupa air, "disalurkan kembali" ke dalam sel aki (refilled) ...
jd gak perlu isi ulang ... cukup isi pertama kali dgn cairan elektrolit (asam sulfat) -- biasanya udah diisi dari pabriknya/toko ...
Aki MF bukan aki kering ... cuma karena gak pernah diisi ulang jd terkesan aki kering
Kalo ente bongkar, desainnya gak beda jauh ama aki basah lawas ... ada lubang2 tuk refill masing2 sel aki
Secara peletakkannya lebih bebas dibanding aki basah lawas, tp gak sebebas aki gel ...

Aki Gel
Cairan elektrolitnya berupa gel ... jd gak mudah tumpah/bocor & bisa diletakkan diberbagai macam posisi ...
Tp umumnya aki gel gak bisa memproduksi arus besar dlm durasi yg cukup lama, gak kayak aki basah ...

Terserah mo pilih yg jenis mana
Aki cuma dipake tuk "awal start" alias idupin mesin (via motor starter) & suplai listrik ke bbrp beban kayak lampu sein, rem, dkk pd saat mesin kondisi idle/off ...
Kalo mesin udah muter/jalan, aki cuma jd buffer / beban listrik, sama kayak lampu, klakson, dkk. Listrik bakal disuplai dari spul

-----------------------------

Ada bbrp spek aki yg musti ente perhatiin ...

Voltase:
Besarnya beda potensial / tegangan / voltase listrik yang dapat dihasilkan oleh sebuah aki dinyatakan dalam "VOLT" atau disingkat "V". Spesifikasi sebuah aki motor umumnya 12V -- terdiri dari 6 sel individu yang terhubung secara seri. Setiap sel dirancang untuk dapat menyimpan/menghasilkan voltase sebesar 2.1V (total 12.6V untuk seluruh sel).

Kapasitas:
Kapasitas sebuah aki motor/mobil dinyatakan dalam "AMPERE-HOUR" atau disingkat "Ah". Besaran ini menunjukkan seberapa besar arus listrik yang dapat disuplai oleh sebuah aki selama 1 jam. Contoh, sebuah aki 12V 3.5Ah dapat menghasilkan arus listrik sebesar 3.5 ampere selama 1 jam -atau- 7 ampere selama 30 menit -atau- 210 ampere selama 1 menit -atau- 12.6 kilo-ampere selama 1 detik!

Charging spec:
Aki motor/mobil sifatnya rechargeable (bisa diisi-ulang) dengan cara "normal/standard charging" atau "quick charging". Untuk melakukan pengisian, aki harus dialiri listrik sebesar sekian ampere selama durasi tertentu. Contoh, untuk mengisi sebuah aki 12V 3.5h diperlukan arus listrik sebesar 0.3 ampere selama 5 hingga 10 jam (normal/standard) atau 3 ampere selama 30 menit.

Cranking Amps:
Cranking amps (CA) atau Marine Cranking Amps (MCA) menyatakan seberapa besar arus listrik yang bisa dialirkan oleh sebuah aki selama 30 detik pada suhu 32°F (0°C) di mana voltase masing-masin sel tidak kurang dari 1.2V (total 7.2V untuk aki 6 sel).

Cold Cranking Amps:
Sama seperti CA, tapi pada suhu 0°F (-18°C). Spesifikasi ini penting jika aki akan digunakan pada lingkungan beriklim dingin. Pada suhu yang rendah kecepatan reaksi kimia di dalam aki bisa menurun sehingga aki menghasilkan arus listrik lebih rendah/lemah (terutama pada suhu di bawah titik beku).

Reserve Capacity:
Seberapa lama sebuah aki bisa menghasilkan arus listrik sebesar 25 ampere pada suhu 80°F (27°C) hingga voltase masing-masing sel aki turun di bawah 1.75V (atau 10.5V untuk aki 6 sel).