Sensor -sensor pada Pulsar 220

Sensor Filter Udara (DK111040-IR Sensor)
Ada di dalam box filter udara.
Berupa sensor infrared, yg menggunakan sistem tembak pantul. Karena terdiri dari unit transmitter dan receiver maka dia perlu power shg mengambil 3 kabel, untuk power transmit (coklat) dan feedbacknya (abu-abu strip merah).
Kalo intensitas pantulan udah kurang krn terhalang filter udara yg mulai kotor/tersumbat, dia akan memberikan perintah untuk menyalakan indikator di panel. Sayangnya, walau kita bersihkan atau ganti filter udara, indikasi ini akan tetap ada sebelum kita bersihkan juga sensor ini. cape dehh..

Sensor Temperatur Mesin (DK101503- Engine Temperature Sensor)
Ada di blok mesin sebelah belakang kiri.
Berupa thermistor dgn karakter NTC (Negative Temperature Coefficient) yg gampangnya, makin panas maka tahanannya makin turun/kecil. Saat 25degC nilainya sekitar 8KOhm dan saat 100degC bernilai 1KOhm.
Dari sensor inilah input untuk autochoke (mesin naik rpm saat dinyalain di pagi hari).
Kok bisa gitu? padahal grip gas ga diplintir loh?
Dari otak yg pintar, dan input dari sensor ini tentunya, akan meng-energize katup solenoid (36DK0062) di karburator untuk membuka dan menambah asupan bahan bakar ke ruang bakar

 Sensor Baterai/ Aki
Buit in di panel speedometer.
Setelah saya amati dengan seksama, ternyata sensor ini bukan sekedar sensor undervoltage seperti yang saya kira sebelumnya. Tapi dia juga bisa mengamati proses pemakaian beban. Misal kondisi mesin mati kita pakai aki buat lampu/beban lain, atau mesin on tapi tekor, maka dia juga akan berkedip. Satu hal yang menguatkan bahwa sensor ini tidak sekedar low voltage, saat kondisi tekor dan tegangan aki 12.2V (saat itu idle lama di lamer tp saya menggunakan lampu low beam dan LED) dia nyala. Lalu saya naikkan rpm, meski tegangan sudah naik >14V dia tidak serta merta hilang. CMIIW ya.

Sensor Temperatur Oli (DK101577-Thermal Sensor)
Ada di crankcase sebelah kiri bawah di sebelah baut pembuangan oli.
Sensor ini juga berasal dari jenis NTC, saat 25degC 8 KOhm, saat 100degC 500 Ohm.
Indikator akan berkedip saat resistan <350 Ohm dan >60 KOhm yg setara dengan >120degC dan <-15degC.
Jadi, dengan ini saya nyatakan kalau informasi di buku manual ada HOAXnya.
Ini adalah sensor temperatur bukan level.

Kecurigaan saya sudah dimulai sejak saya ganti oli, lalu nyalakan kunci kontak dan tidak berkedip. Padahal oli kosong kok ga kedip? apa rusak? Ternyata salah informasi, cape deeh....


Sensor Tekanan Oli (DK101225-Switch Oil Pressure)
Sensor ini terletak dibawah oil cooler dan menggunakan konfigurasi normally close.
Cara kerja sensor ini adalah jika tidak mendapatkan tekanan maka kontak akan closed/terhubung ke ground, dan jika tekanan melebihi limit maka kontak akan terbuka.
Namun yg saya bingungkan, ngefeknya apa ya? Tiada indikator maupun pengaruh ke mesin sepanjang yg ane coba. 



Sensor Magnetik Karburator/TPS (DJ120170 - Reed Switch Assy)
Ada di karburator dekat kabel gas.
Cuman kontak yg akan open/close pada posisi sepertiga. Belum saya coba-coba lebih lanjut tp menurut yg saya baca berfungsi untuk merubah timing pada CDI.


Sensor Magnetik Lampu Belok (DK201039 - Magnet Hall Sensor)
Ada di dekat holder garpu shockbreaker depan.
Berfungsi untuk mematikan lampu sein jika dalam kondisi lurus (saat magnet align).
Tapi sensor ini saya disabled, dengan cara saya balik, krn kadang2 mati pada saat yang belum diinginkan.

Sensor Standar Samping (DJ201106 - Magnet Assembly)
Ada di standar sampng.
Berfungsi untuk menunjukkan bahwa standar samping masih turun dengan menyalakan indikator merah di panel speedometer.

Sensor Kecepatan (DK201098 - Sensor Speedometer)
Ada di poros roda depan sebelah kiri.
Sensor yang menggunakan 3 kabel, yaitu input dari kabel ijomuda strip putih dan output merah strip putih. Semuanya menuju panel speedometer.