Ada pertanyaan dari teman mengenai spul pulsar Apakah dengan menggulung ulang spul pulsar dapat menurunkan torsi/power?
Jawabannya adalah sebagai berikut:
kalo pertanyaannya apa ada penurunan, jawabnya pasti ada!
tapi signifikan ga? ato negligible? nah ini kudu diliat case per case. Tapi umumnya kalo motor udah menggelinding (rpm >3000), bisa diabaikan penurunan dayanya.
kita ambil sample saat rpm 6000, maka daya yang dibangkitkan pada kruk-as adalah 21.5HP (21.5 x 746 = 16039W)
maka katakan udah dimodif pake spul+kiprok p220, pada beban kelistrikan maksimum yang berkisar 140W, bisa dibilang ga berasa, alias penurunan tenaganya hanya 0.8% dari total daya yang dibangkitkan.
sedangkan saya punya pengalaman dulu pake wekwek Vega, saat mesin idle, lalu ane nyalakan switch lampu, maka akan terdengar perbedaan suara mesin, yang artinya beban tersebut terasa oleh mesin.
berhubung saya ga nemu gambar dyno vega yg apik, cuman bisa nongolin ini:
okeh, katakan mesin idle 2dk (2 x 746 = 1492W) dengan beban kelistrikan (35+25+5+5+5=75W) maka daya mesin berkurang 5%nya.
angka 2dk ane sepenuhnya ngawur, tp untuk gambaran, daya mesin berkurang 5%, kemungkinan memang bisa disensing oleh indera manusia perubahan putaran mesinnya.
Nah muntjul pertanyaan baru,
kenapa bisa berkurang? padahal kan tuh magnet muter2 ajah? magnet kan ga diganti lebi berat? magnet kan ga nempel kemanamana?
Maka kita sebelumnya harus belajar yang namanya reaksi jangkar (armature reaction).
Sebelumnya lagi kita harus tau prinsip kerja pembangkitan listrik
1. Pembangkitan Listrik
Adanya fluks magnet yg memotong penghantar dan memiliki perubahan, akan menimbulkan GGL(tegangan) pada ujung2 penghantar. Dan jika ujung2nya disambung, akan timbul arus.
dalam hal pitmotor, fluks magnet dari magnet, yang mengenai spul akan berubah2 karena magnet yg berputar seiring putaran kruk-as. Makin cepat perubahan fluks(=makin tinggi rpm motor) yg dikenai ke spul, makin besar GGL yang dibangkitkan.
2. reaksi jangkar
Nah karena ujung spul terhubung ke beban (dalam hal ini kiprok sebagai calonya si beban) maka ada arus yg mengalir di lilitan spul itu kan?
Nah sekarang kembali ke basic, jika ada penghantar dilalui arus, maka akan timbul medan magnet di sekelilingnya. Apalagi berbentuk lilitan, maka semakin besar medan magnet yg terbentuk.
Naah, medan magnet ini akan berlawanan/menentang medan magnet dari magnet di rotor, sehingga otomatis resultan medan magnet akan berkurang. Saat resultan medan magnet mengecil(demagnetisasi), maka kapasitas pembangkitan akan menuju titik jenuh. DIsini jugalah tenaga maksimum yang diambil dari kruk as yg dibutuhkna magnet untuk melawan reaksi jangkar. Inilah yang sering kita bicarakan sebagai kemampuan maksimal dari kelistrikan suatu alternator. (say p220~max 140W)
Nah ada beberapa motor yg kelistrikannya LEMON memiliki magnet yg lemah (say athlete) sehingga hanya dalam sekian kecil ampere arus di spul, resultan medan magnet sudah mendekati nol sehingga ya cuman segitulah mampunya
Dan, walau kita upgrade kawat lebih tebal sekalipun, kalau titik maxnya cuman segitu ampere, ya k3ga ngaruh.
Upgrade kawat spul, sebenarnya hanyalah memaksimalkan kemampuan magnet yang tersembunyi. Alhamdulillah, magnet pulsar ternyata masih memiliki kemampuan tersembunyi, itu dibuktikan oleh soehoe Goen, yagn upgrade dari stdnya (0.8?) ke 1.2mm, ternyata magnet masih mampu menginduksi spul. Jadi yang terbaik adalah, memiliki kawat spul dengan kapasitas hantar arus (KHA=Ampacity) yang akan menghasilkan medan magnet pada kumparan, yg mendekati nilai dari medan magnet dari magnet yg terpasang
Sebenarnya nilai ini dapat dihitung, namun karena konfigurasi magnet + spul yang unik (di sepeda motor) maka cara ini menurut ane tidak feasible karena nantinya akan banyak variabel yang harus dimasukkan dalam perhitungan.
Cara paling gampang ya trial dan error menggunakan berbagai macam ukuran kawat hingga dicapai arus maksimum di spul. SO, kalo ane boleh menambahkan, selain masalah konstruksi seperti yg dijelaskan soehoe Goen, kemampuan magnet juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan kawat spul.
Kalo boleh saya bilang, kalopun bisa dipasang, terlalu tebal kawat juga akan useless
Jawabannya adalah sebagai berikut:
kalo pertanyaannya apa ada penurunan, jawabnya pasti ada!
tapi signifikan ga? ato negligible? nah ini kudu diliat case per case. Tapi umumnya kalo motor udah menggelinding (rpm >3000), bisa diabaikan penurunan dayanya.
kita ambil sample saat rpm 6000, maka daya yang dibangkitkan pada kruk-as adalah 21.5HP (21.5 x 746 = 16039W)
maka katakan udah dimodif pake spul+kiprok p220, pada beban kelistrikan maksimum yang berkisar 140W, bisa dibilang ga berasa, alias penurunan tenaganya hanya 0.8% dari total daya yang dibangkitkan.
sedangkan saya punya pengalaman dulu pake wekwek Vega, saat mesin idle, lalu ane nyalakan switch lampu, maka akan terdengar perbedaan suara mesin, yang artinya beban tersebut terasa oleh mesin.
berhubung saya ga nemu gambar dyno vega yg apik, cuman bisa nongolin ini:
okeh, katakan mesin idle 2dk (2 x 746 = 1492W) dengan beban kelistrikan (35+25+5+5+5=75W) maka daya mesin berkurang 5%nya.
angka 2dk ane sepenuhnya ngawur, tp untuk gambaran, daya mesin berkurang 5%, kemungkinan memang bisa disensing oleh indera manusia perubahan putaran mesinnya.
Nah muntjul pertanyaan baru,
kenapa bisa berkurang? padahal kan tuh magnet muter2 ajah? magnet kan ga diganti lebi berat? magnet kan ga nempel kemanamana?
Maka kita sebelumnya harus belajar yang namanya reaksi jangkar (armature reaction).
Sebelumnya lagi kita harus tau prinsip kerja pembangkitan listrik
1. Pembangkitan Listrik
Adanya fluks magnet yg memotong penghantar dan memiliki perubahan, akan menimbulkan GGL(tegangan) pada ujung2 penghantar. Dan jika ujung2nya disambung, akan timbul arus.
dalam hal pitmotor, fluks magnet dari magnet, yang mengenai spul akan berubah2 karena magnet yg berputar seiring putaran kruk-as. Makin cepat perubahan fluks(=makin tinggi rpm motor) yg dikenai ke spul, makin besar GGL yang dibangkitkan.
2. reaksi jangkar
Nah karena ujung spul terhubung ke beban (dalam hal ini kiprok sebagai calonya si beban) maka ada arus yg mengalir di lilitan spul itu kan?
Nah sekarang kembali ke basic, jika ada penghantar dilalui arus, maka akan timbul medan magnet di sekelilingnya. Apalagi berbentuk lilitan, maka semakin besar medan magnet yg terbentuk.
Naah, medan magnet ini akan berlawanan/menentang medan magnet dari magnet di rotor, sehingga otomatis resultan medan magnet akan berkurang. Saat resultan medan magnet mengecil(demagnetisasi), maka kapasitas pembangkitan akan menuju titik jenuh. DIsini jugalah tenaga maksimum yang diambil dari kruk as yg dibutuhkna magnet untuk melawan reaksi jangkar. Inilah yang sering kita bicarakan sebagai kemampuan maksimal dari kelistrikan suatu alternator. (say p220~max 140W)
Nah ada beberapa motor yg kelistrikannya LEMON memiliki magnet yg lemah (say athlete) sehingga hanya dalam sekian kecil ampere arus di spul, resultan medan magnet sudah mendekati nol sehingga ya cuman segitulah mampunya
Dan, walau kita upgrade kawat lebih tebal sekalipun, kalau titik maxnya cuman segitu ampere, ya k3ga ngaruh.
Upgrade kawat spul, sebenarnya hanyalah memaksimalkan kemampuan magnet yang tersembunyi. Alhamdulillah, magnet pulsar ternyata masih memiliki kemampuan tersembunyi, itu dibuktikan oleh soehoe Goen, yagn upgrade dari stdnya (0.8?) ke 1.2mm, ternyata magnet masih mampu menginduksi spul. Jadi yang terbaik adalah, memiliki kawat spul dengan kapasitas hantar arus (KHA=Ampacity) yang akan menghasilkan medan magnet pada kumparan, yg mendekati nilai dari medan magnet dari magnet yg terpasang
Sebenarnya nilai ini dapat dihitung, namun karena konfigurasi magnet + spul yang unik (di sepeda motor) maka cara ini menurut ane tidak feasible karena nantinya akan banyak variabel yang harus dimasukkan dalam perhitungan.
Cara paling gampang ya trial dan error menggunakan berbagai macam ukuran kawat hingga dicapai arus maksimum di spul. SO, kalo ane boleh menambahkan, selain masalah konstruksi seperti yg dijelaskan soehoe Goen, kemampuan magnet juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan kawat spul.
Kalo boleh saya bilang, kalopun bisa dipasang, terlalu tebal kawat juga akan useless